Khutbah Jum'at : Menyambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan
Menyambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan
Alhamdulillah, Segala puji bagia Allah yang telah memberikan
begitu banyak kenikmatan dan kasih sayang yang tak terhitung jumlahnya.
Sehingga di hari yang cerah ini kita masih dapat diberi kesempatan oleh Allah
untuk beribadah kepadaNya dengan melaksanakan sholat jum’at berjama’ah.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan
kita nabi Muhammad SAW. yang merupakan panutan kita, merupakan contoh kita
dalam beribadah kepada Allah. Semoga kita semua termasuk dalam ummat nabi
Muhammad dan akan mendapat syafa’at beliau kelak di akhirat. Amiin ya robbal
‘alamiin.
Jama’ah Sholat Jum’at
rohimakumullah
Dari atas mimbar ini, izinkan
khotib berwasiat khususnya pada diri khotib sendiri dan umumnya pada jama’ah
sekalian. Marilah kita bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah
dengan melakukan segala perintahNya dan meninggalkan segala laranganNya agar
kita mencapai kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat.
Ketahuilah bahwa kita kini berada
di akhir bulan Sya’ban. Dengan berakhirnya bulan Sya’ban ini kita akan bertemu
dengan satu bulan yang dinanti-nantikan oleh umat Islam seluruh dunia yaitu
bulan Ramadhan yang penuh berkah. Kita akan menyambut kedatangan bulan mulia
tersebut dengan gembira karena didalamnya terdapat kelebihan dan keutamaan yang
tidak ada pada bulan-bulan yang lain. Apakah kita sudah melakukan
persiapan-persiapan dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan dan bagaimanakan
persiapan kita untuk menyambut bulan mulia tersebut? Kita bersyukur kepada
Allah s.w.t. karena dengan nikmat kesehatan, kesejahteraan, ketenteraman,
keamanan dan dipanjangkannya usia kita, maka kita masih bisa berjumpa lagi
dengan Ramadhan kali ini dan dapat melaksanakan ibadah puasa yang menjadi salah
satu kewajiban kita. Allah berfirman:
Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa, (Albaqoroh : 183)
Dalam kesempatan ini kita mengajak
umat Islam agar bersiap-siap dan penuh tekat untuk menjalankan ibadah puasa
dengan sebaik-baiknya. Marilah kita menghayati kembali tata cara Rasulullah
s.a.w. dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan yang mulia agar Ramadhan kali
ini dapat memberikan bekas yang positif dan kesan yang mendalam terhadap
keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah s.w.t.
Di antara tatacara menyambut bulan
Ramadhan yang dilakukan Rasulullah s.a.w. adalah sbb:
1. Rasulullah s.a.w. membanyak puasa di bulan
Sya’ban;
2. Rasulullah s.a.w. mengadakan
ceramah-ceramah agama kepada para sahabatnya di akhir bulan Sya’ban dengan
menghadirkan tema-tema terkait keutamaan dan kelebihan bulan Ramadhan. Seperti
sabda nabi pada sebuah ceramah :
Sesungguhnya telah datang kepada
kalian bulan Ramadhan, yaitu bulan yang diberkati, Allah mewajibkan kepada
kalian puasa di dalamnya, di dalamnya terbuka pintu-pintu sorga dan tertutup
pintu-pintu neraka Jahim dan di dalamnya dibelenggu para setan, di dalamnya
terdapat malam yang lebih utama dari seribu bukan. Barangsiapa yang tidak
diberikan kepadanya kebaikan selama bulan tersebut berarti telah tidak
diberikan kepadanya segala bentuk kebaikan”
3. Memberikan ucapan selamat atas kedatangan
bulan Ramadhan yang diberkati. Ketika bulan Ramadhan datang, Rasulullah s.a.w.
mengucapkan selamat kepada para sahabat dengan ungkapan:
“Telah datang kepada kalian bulan
Ramadhan, pemimpin segala bulan, maka selamat datang kepadanya. Telah datang
bulan puasa dengan membawa beragam keberkahan, maka alangkah mulianya tamu yang
datang itu”
Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah
SWT,
Sebagaimana kita ketahui, ibadah
puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap
muslim dengan penuh tanggung jawab. Ibadah yang hanya sebulan dalam setahun ini
sering dijadikan tolak ukur dan ujian bagi keimanan dan ketaqwaan hamba kepada
Tuhannya. Maka kita dapati berbagai perasaan yang beragam di kalangan umat
Islam dalam menyambut bulan puasa ini. Ada yang begitu gembira meluap-luap dan
penuh semangat, tetapi juga ada pula yang sebaliknya merasa resah dan kuatir
serta ada pula yang berperasaan biasa-biasa saja cuek dan tidak peduli.
Selayaknya kita menyambut bulan ini
dengan perasaan yang wajar namun logis, agar kita masuk dalam golongan
orang-orang yang diberi kekuatan dan kesabaran dalam menjalankan ibadah puasa
sebulan penuh. Perasaan tersebut harus direalisasikan dalam bentuk
mempersiapkan diri secara fisik, mental dan spiritual.
Persiapan fisik adalah dengan
menanamkan paradigma bahwa kesehatan jasmani adalah penting. Maka Islam menuntut
umatnya agar menjaga kesehatan supaya senantiasa kuat, bertenaga dan bebas dari
penyakit. Upaya menjaga fisik agar sehat dan tidak sakit adalah dengan
mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, namun halal dan bersih serta
menjauhi makanan yang kurang sehat, kotor apalagi yang diharamkan oleh agama.
Persiapan mental artinya mari kita
sambut kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh rasa syukur kepada Allah dan
dengan kegembiraan. Hendaklah kita tanamkan tekad dan niat kita untuk
memberbaiki diri, memperbaiki ibadah puasa kita agar lebih baik dari
sebelumnya.
Persiapan secara spiritual, adalah
membekali diri kita dengan ketentuan, aturan dan hukum-hukum puasa, adab dan
etikanya serta amalan-amalan yang biasa dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. selama
bulan puasa. Di samping itu, hendaklah kita berusaha membersihkan hati kita
dari sifat-sifat tercela seperti sombong, takabbur, dengki, tamak dan
sifat-sifat hina lainnya agar ibadah yang kita laksanakan diterima oleh Allah
s.w.t.
Akhirnya, marilah kita persiapkan
diri kita secara menyeluruh dan sempurna namun semampu kita dalam menyambut
bulan suci Ramadhan. Kita berusaha dan berdoa agar mampu melaksanakan ibadah
puasa dengan sempurna. Yang tidak mampu melaksanakan puasa karena udzur dan
halangan, marilah kita ciptakan suasana menghidupkan spirit ikut melaksanakan
ibadah puasa.
Ada beberapa ajaran Rasulullah
s.a.w. yang penting untuk kita teladani dalam menyambut bulan suci Ramadhan,
yaitu:
Pertama: kita dituntut untuk
mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah s.a.w. dengan memperbanyak amal salih dan
meninggalkan maksiat;
Kedua: Kita dituntut untuk
mempererat tali silaturrahmi antar kita, baik dengan keluarga, handai taulan,
sahabat tetangga kita;
Ketiga: Kita dituntut untuk
memperbanyak sedekah dan membantu mereka yang memerlukan bantuan agar mereka
juga dapat melaksanakan puasa dan menikmati kegembiraan bersama Ramadhan;
Keempat: Kita dianjurkan untuk
meramaikan masjid-masjid dan musholla-muhsolla dengan berbagai ibadah seperti
sholat tarawih berjamaan dan membaca al-Quran baik sendiri maupun kolektif.
Kelima: Kita dianjurkan untuk
menghidupkan semangat persatuan dan kesatuan antar kita selama bulan Ramadhan.
Rasa lapar kita adalah ajakan untuk bersolidaritas dengan sebagian
saudara-saudara kita yang setiap saat dilanda kelaparan dan kesusahan hidup.
Semoga kita menjadi sebaik-baik
umat selama bulan Ramadhan mendatang. Dan jasmani serta ruhani kita disehatkan
oleh Allah selama Ramadhan sampai hari kemenangan di hari raya idul Fitri dan
mudah- mudahan dapat dipertemukan kembali dengan ramadhan berikutnya. Amiin ya
Robbal ‘alamiin…
Comments
Post a Comment