Cerita Inspiratif : Kerikil Neraka
Sebut saja di sebuah desa terdapat pesantren kecil yang sederhana dan masih memegang budaya salafi. Pesantren tersebut dipimpin oleh seorang kiai yang wara dan sangat sederhana hidupnya. Namun memiliki keilmuan tinggi dan ibadah yang tidak sembarang orang dapat melakukannya. Di pesantren tersebut terdiri dari berbagai macam santri dari berbagai daerah.
Ada seorang santri yang sangat tinggi rasa ingin tahunya. Santri ini selalu saja mengajukan berbagai macam pertanyaan kepada sang kiai yang sangat dikaguminya karena selalu menjawab pertanyaannya dengan sangat memuaskan.
Suatu hari sang santri mengajukan sebuah pertanyaan lagi kepada sang kiai.
Santri : Kiai, dengan kita banyak beristigfar dan melakukan amal sholeh, bukankah Allah akan mengampuni dosa kita ?
Kiai : iya, benar santriku
Santri : Kalau begitu bukankah melakukan dosa kecil tidak akan ada efeknya terhadap kehidupan kita baik di dunia ataupun di akhirat karena Allah akan selalu mengampuni dosa- dosa kecil kita. Kita berwudlu dan bersholawat saja dosa- dosa kecil kita akan diampuni oleh Allah?
Kiai terdiam sesaat dan menjawab : Aku tidak akan menjawab sekarang, besok kau ikut aku jalan- jalan ke hutan mencari kayu bakar, nanti aku jawab pertanyaanmu disana.
Sang Kiai kemudian pergi meninggalkan santri yang masih dalam tanda tanya. kenapa sang kiai tidak langsung menjawab pertanyaannya.
Esok harinya sang santri seudah menunggu sang kiai untuk pergi ke hutan mencari kayu bakar. Sepanjang perjalanan sang kiai hanya diam. Bahkan sampai semua kayu terkumpul dan hari mulai terik sang kiai belum juga menjawab pertanyaan yang kemarin diajukan oleh sang santri.
Sang santri memberanikan diri mengajukan pertanyaan :
Santri : Maaf kiai, bukankan engkau akan menjawab pertanyaanku hari ini ?
Kiai : Iya santriku, aku tahu. sebentar lagi. ayo ikut aku ke atas bukit disana.
sang kiai berjalan ke arah bukit diikuti oleh sang santri yang masih merasa heran, kenapa harus naik ke atas bukit hanya untuk menjawab satu pertanyaan.
Sampai di atas bukit sang kiai menatap ke arah santri dan berkata :
Kiai : Sebentar lagi akan lewat seekor kuda yang gagah dan perkasa, kau perhatikan kuda itu dan kau akan menemukan jawaban atas pertanyaanmu.
Sang santri masih heran namun hanya mengangguk dan menuruti saja apa kata sang kiai.
beberapa saat kemudian benar ada seekor kuda yang gagah berlari menuruni bukit. kuda itu berlari begitu kencang dan dengan sangat lincah kuda itu menghindari pepohonan yang kokoh dan bebatuan besar yang merintanginya. Kuda itu mengelak setiap rintangan yang ada. Sang santri terus memperhatikan gerakan kuda yang berlari kencang itu sambil terus mencari jawaban atas pertanyaannya.
di pertengahan jalan, kuda yang berlari sangat kencang dan lincah itu kemudian menginjak beberapa kerikil kecil yang bertebaran di lereng bukit. kuda itu tergelincir dan jatuh kemudian membentur batu besar dan mati. sang santri terus memperhatikan dan kaget bukan kepalang. kuda yang sangat gagah dan gesit itu mati begitu saja karena kerikil kecil yang menghalangi jalannya. sang santri tersadar, inilah jawaban dari pertanyaannya kepada sang kiai.
Dosa kecil walaupun sepele dan akan sangat mudah diampuni oleh Allah namun juga dapat menjadi begitu amat berbahaya. karena dari dosa yang kecil akan membuat manusia terjerumus ke dalam dosa besar. dan akan membuat manusia terjerumus dalam kobaran api neraka.
Ada seorang santri yang sangat tinggi rasa ingin tahunya. Santri ini selalu saja mengajukan berbagai macam pertanyaan kepada sang kiai yang sangat dikaguminya karena selalu menjawab pertanyaannya dengan sangat memuaskan.
Suatu hari sang santri mengajukan sebuah pertanyaan lagi kepada sang kiai.
Santri : Kiai, dengan kita banyak beristigfar dan melakukan amal sholeh, bukankah Allah akan mengampuni dosa kita ?
Kiai : iya, benar santriku
Santri : Kalau begitu bukankah melakukan dosa kecil tidak akan ada efeknya terhadap kehidupan kita baik di dunia ataupun di akhirat karena Allah akan selalu mengampuni dosa- dosa kecil kita. Kita berwudlu dan bersholawat saja dosa- dosa kecil kita akan diampuni oleh Allah?
Kiai terdiam sesaat dan menjawab : Aku tidak akan menjawab sekarang, besok kau ikut aku jalan- jalan ke hutan mencari kayu bakar, nanti aku jawab pertanyaanmu disana.
Sang Kiai kemudian pergi meninggalkan santri yang masih dalam tanda tanya. kenapa sang kiai tidak langsung menjawab pertanyaannya.
Esok harinya sang santri seudah menunggu sang kiai untuk pergi ke hutan mencari kayu bakar. Sepanjang perjalanan sang kiai hanya diam. Bahkan sampai semua kayu terkumpul dan hari mulai terik sang kiai belum juga menjawab pertanyaan yang kemarin diajukan oleh sang santri.
Sang santri memberanikan diri mengajukan pertanyaan :
Santri : Maaf kiai, bukankan engkau akan menjawab pertanyaanku hari ini ?
Kiai : Iya santriku, aku tahu. sebentar lagi. ayo ikut aku ke atas bukit disana.
sang kiai berjalan ke arah bukit diikuti oleh sang santri yang masih merasa heran, kenapa harus naik ke atas bukit hanya untuk menjawab satu pertanyaan.
Sampai di atas bukit sang kiai menatap ke arah santri dan berkata :
Kiai : Sebentar lagi akan lewat seekor kuda yang gagah dan perkasa, kau perhatikan kuda itu dan kau akan menemukan jawaban atas pertanyaanmu.
Sang santri masih heran namun hanya mengangguk dan menuruti saja apa kata sang kiai.
beberapa saat kemudian benar ada seekor kuda yang gagah berlari menuruni bukit. kuda itu berlari begitu kencang dan dengan sangat lincah kuda itu menghindari pepohonan yang kokoh dan bebatuan besar yang merintanginya. Kuda itu mengelak setiap rintangan yang ada. Sang santri terus memperhatikan gerakan kuda yang berlari kencang itu sambil terus mencari jawaban atas pertanyaannya.
di pertengahan jalan, kuda yang berlari sangat kencang dan lincah itu kemudian menginjak beberapa kerikil kecil yang bertebaran di lereng bukit. kuda itu tergelincir dan jatuh kemudian membentur batu besar dan mati. sang santri terus memperhatikan dan kaget bukan kepalang. kuda yang sangat gagah dan gesit itu mati begitu saja karena kerikil kecil yang menghalangi jalannya. sang santri tersadar, inilah jawaban dari pertanyaannya kepada sang kiai.
Dosa kecil walaupun sepele dan akan sangat mudah diampuni oleh Allah namun juga dapat menjadi begitu amat berbahaya. karena dari dosa yang kecil akan membuat manusia terjerumus ke dalam dosa besar. dan akan membuat manusia terjerumus dalam kobaran api neraka.
Comments
Post a Comment